KESULITAN BELAJAR
KEBUGARAN OTAK & KESULITAN BELAJAR
Seorang anak menunjukkan masalah belajar atau sikap, sedikit ketertarikan pada pekerjaan sekolah atau kesulitan dalam membaca, menulis, memahami konsep matematika atau tidak berprestasi di sekolah, mungkin memiliki kelemahan di visual, auditori, sensorik motorik, kebugaran otak perhatian atau sosial emosional. Saat kelemahan – kelemahan ini menjadi signifikan, anak mungkin jatuh dalam kriteria diagnostik dengan memiliki kesulitan dan ketidakmampuan dalam belajar.
Penting untuk diingat bahwa banyak anak yang mengalami kesulitan belajar, ada kemungkinan mereka memiliki kecerdasan rata-rata atau bahkan diatas rata-rata! Anak-anak seperti ini terkadang dianggap “malas” atau “bodoh” namun ini tidak bisa lebih jauh dari kenyataan! Kita sekarang paham bahwa kesulitan belajar adalah manifestasi dari ketidaknormalan di dalam otak yang berkaibat menimbulkan masalah dengan proses mengelola informasi. Beberapa anak mungkin menghadapi lebih dari satu kesulitan belajar. Hal ini mungkin terjadi karena ada lebih dari system di otak yang terkena pengaruhnya.
Berikut adalah beberapa kesulitan belajar yang umum terjadi:
- Disleksia – Kesulitan dalam mengatur dan mengkoordinasi otot yang terkait dengan gerakan.
- Developmental Coordination Disorder / Dispraksia – Kesulitan dalam mengatur dan mengkoordinasi otot yang terkait dengan gerakan.
- Dysgraphia – Kesulitan dalam menulis tangan.
- Dyscalculia – Kesulitan dalam belajar Matematika.
- Attention Deficit (Hyperactive) Disorder (ADD/ADHD) – Kesulitan dalam mendapat perhatian dengan atau tanpa hiperaktif dan impulsif.
- Gangguan penerimaan dan penyampaian bahasa.
- Specific language impairment (SLI) – Kesulitan dalam penguasaan bahasa atau komunikasi.
- Auditory Processing Disorder (APD) – Kesulitan dalam memproses informasi auditori, atau informasi verbal.
- Non-Verbal Learning Disorder (NVLD) – Kesulitan dengan konsep visuo-spasial dan koordinasi motorik.
- Autism Spectrum Disorder (ASD) – Kesulitan dengan komunikasi dan interaksi sosial.
- Asperger’s Syndrome – Autisme yang memiliki banyak fungsi.
Tabel di bawah ini menggambarkan sistem kebugaran otak yang lemah karena adanya kesulitan belajar ini. Saat Anda membaca dan memahami hubungan ini, ingatlah selalu bahwa kebugaran otak dapat diperkuat jadi kesulitan dalam belajar dapat dikurangi dan bahkan diatasi!
Sistem Kebugaran Otak | Kelemahan signifikan yang mungkin terkait dengan kesulitan belajar berikut: |
Sensory-Motor Brain Fitness |
|
Visual Brain Fitness |
|
Auditory Brain Fitness |
|
Attention Brain Fitness |
|
Social-Emotional Brain Fitness |
|
Nicole, 9 tahun, sering dipanggil “Sotong” di depan kelas oleh gurunya dan sejak saat itu dia menjadi olok – olokan di antara teman – temannya, dengan nama panggilannya seperti “blur queen”. Ibunya, Yvonne menjadi perhatian dan sedih di saat bersamaan. Panggilan ini membuat Nicole sedih dan depresi. Hati Yvonne sangat hancur saat Nicole bersikeras menyebut dirinya “bodoh”.
Akhirnya Yvonne membawa Nicole untuk diperiksa dan hasilnya menyatakan bahwa Nicole tidak “blur” dan tidak ada yang salah dengan pendengarannya atau kecerdasannya. Ditemukan bahwa Nicole menderita gangguan proses auditori. Oleh karena itu dia sering memproses hanya sebagian ddari apa yang didengar dan sering tidak memahami apa yang dikatakan.
Menurut Yvonne, Nicole berjuang untuk mengikuti pelajaran di kelas. Saat guru memberikan instruksi, dia selalu bertanya pada teman sekelasnya untuk mengulang beberapa kali apa yang dikatakan oleh gurunya. Nicole memiliki masalah dengan latihan pemahaman. “Dia mampu membaca seluruh wacana dengan keras dan mengucapkan setiap kata dengan sempurna. Namun dia tidak mampu menjawab semua pertanyaan dengan benar,” kata Yvonne.
Akhirnya, setelah membaca mengenai program BrainFit Studio di koran, Yvonne memutuskan untuk mencoba pelatihan kebugaran otak untuk Nicole. Yvonne mulai melihat kemajuan dari kondisi Nicole setelah beberapa sesi SMART Listening di Fast ForWord dan SMART Moves. “Dia mampu mengekspresikan perasaannya lebih baik dibanding sebelumnya dan terlihat lebih dewasa. Gurunya d sekolah juga telah melihat perkembangan pada tugas – tugas Nicole. Sekarang saya tidak harus mengulang instruksi saya kepadanya dan Nicole tidak merasa “bodoh” lagi. Saya sangat bersyukur atas kemudahan yang anak saya dapatkan!”
– Nicole* (Singapore)
*Nama disamarkan untuk memastikan kerahasiaan
HASIL KAMI
Sekitar 15% - 35% siswa yang mengikuti BrainFit Studio terdiagnosa memiliki kesulitan belajar.
SISWA DENGAN DIAGNOSA KESULITAN BELAJAR
BERBAGAI JENIS DARI KESULITAN BELAJAR TERSAJI DALAM GRAFIK BAR BERIKUT:
PENINGKATAN DARI TULISAN TANGAN
Beberapa siswa yang menunjukkan kesulitan dalam belajar membutuhkan perhatian khusus pada program SMART kami demi memberikan pelatihan yang lebih baik dan sesuai dengan kebutuhan siswa tersebut. Lagi, pada gambar berikut terlihat “sebelum” dan “sesudah”, tanpa siswa benar – benar menyadari bahwa mereka telah berlatih menulis tangan pada tugas – tugasnya.
1) Murid berusia 5 tahun yang memiliki diagnosa Global Developmental Delay (Singapura)
(2) Murid berusia 13 tahun yang memiliki diagnosa Autism Spectrum Disorder dan Cerebral Palsy (Malaysia)
Murid menunjukkan peningkatan signifikan pada persepsi visual di area perencanaan tata ruang visual dan visualisasi 3 dimensi. Fokus terhadap informasi visual jauh lebih kuat.